Pada dasarnya tak ada seorangpun wanita yang ingin menjadi istri kedua. ketiga dst, namun kadang takdir tak dapat di tolak, maka kita melihat dimana -mana banyak istri berstatus kedua, hingga ke empat. Ada yang di tampilkan terang2an ada juga yang disembunyikan.
Di Indonesia , jika berstatus istri kedua sebaik apapun dia, tetap saja dicap buruk sebagai perebut suami orang dan seburuk apapun istri pertama, dia tetap di anggap istri yang terzolimi. Jika suami beristri lebih dari satu, sudah di anggap kucing garong, padahal belum tentu semua salah suami . Dia bukanlah barang yang bisa di perebutkan melainkan titipan Allah yang hanya sementara bersama kita.
Saya bertanya pada teman pria yang memiliki 2 istri, dia mengatakan bahwa bertahan dengan istri pertama hanya karena tak ingin melukai hati anak anaknya. Berpuluh tahun dia bersabar dan selalu menasihati istri, namun lahir batin dia merasa lelah. Saya tak ingin bertanya lebih jauh apa yang membuatnya lelah.
Suatu hari dia memutuskan beristri lagi dan berterus terang pada istri pertama. Anehnya setelah menikah , istri pertama banyak berubah jauh lebih baik. Namun teman saya bukan type laki2 keong racun yang menikah lalu bercerai. Dia bukan orang berada namun sangat bertanggung jawab pada keluarga.
Walau istri kedua tak secantik yang pertama, usianyapun tak jauh berbeda, namun baginya yang kedua adalah penenang jiwa. Dia cinta istri kedua bukan karena phisiknya melainkan hal-hal seperti yang dia sebutkan di bawah ini :
Kisah teman di atas membuat saya tertegun, ternyata itu yang membuatnya begitu menyayangi istri kedua. Saya mendapat pelajaran berharga bahwa kita sebagai istri harus terus berusaha agar suami tak kecewa.
Kesimpulan saya , istri pertama tak selalu baik dan istri kedua tak selalu buruk, namun itulah kenyataan yang kadang sebagai istri sulit menerima (termasuk saya).
Semoga bermanfaat ...
Di Indonesia , jika berstatus istri kedua sebaik apapun dia, tetap saja dicap buruk sebagai perebut suami orang dan seburuk apapun istri pertama, dia tetap di anggap istri yang terzolimi. Jika suami beristri lebih dari satu, sudah di anggap kucing garong, padahal belum tentu semua salah suami . Dia bukanlah barang yang bisa di perebutkan melainkan titipan Allah yang hanya sementara bersama kita.
Saya bertanya pada teman pria yang memiliki 2 istri, dia mengatakan bahwa bertahan dengan istri pertama hanya karena tak ingin melukai hati anak anaknya. Berpuluh tahun dia bersabar dan selalu menasihati istri, namun lahir batin dia merasa lelah. Saya tak ingin bertanya lebih jauh apa yang membuatnya lelah.
Suatu hari dia memutuskan beristri lagi dan berterus terang pada istri pertama. Anehnya setelah menikah , istri pertama banyak berubah jauh lebih baik. Namun teman saya bukan type laki2 keong racun yang menikah lalu bercerai. Dia bukan orang berada namun sangat bertanggung jawab pada keluarga.
Walau istri kedua tak secantik yang pertama, usianyapun tak jauh berbeda, namun baginya yang kedua adalah penenang jiwa. Dia cinta istri kedua bukan karena phisiknya melainkan hal-hal seperti yang dia sebutkan di bawah ini :
- Agama, dia taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.
- Menjadikan suami sebagai imam, dia wanita yang taat dan berbakti pada suami
- Sangat menghormati istri pertama dan anak anaknya, tak pernah membalas ketika istri pertama sedang cemburu/marah.
- Jika suami sedang kesal dengan istri pertama, dia meminta agar suaminya pulang ke istri pertama dan menyelesaikan masalah dengan baik.
- Tak pernah masalah ketika suami lebih lama di istri pertama, dia menanti dengan setia di rumah.
- Tak banyak menuntut dan tau diri sebagai istri kedua
- Memperhatikan semua kebutuhan suami dari yang besar hingga hal2 kecil.
- Rela setiap waktu jika suami ingin berpisah dan kembali memiliki 1 istri saja.
Kisah teman di atas membuat saya tertegun, ternyata itu yang membuatnya begitu menyayangi istri kedua. Saya mendapat pelajaran berharga bahwa kita sebagai istri harus terus berusaha agar suami tak kecewa.
Kesimpulan saya , istri pertama tak selalu baik dan istri kedua tak selalu buruk, namun itulah kenyataan yang kadang sebagai istri sulit menerima (termasuk saya).
Semoga bermanfaat ...
Comments
Post a Comment